Tampilkan postingan dengan label Gua Leang-leang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gua Leang-leang. Tampilkan semua postingan

Kamis, 03 Agustus 2017

Rammang-Rammang: Sungai Pute hingga Padang Ammarrung


Mendaki Padang Ammarrung Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel: Mendaki Padang Ammarrung +jelajahsuwanto

Suatu hari di bulan November, serombongan sahabat tertawa gembira di ketinggian Padang Ammarrung di tengah gugusan karst Rammang-Rammang. Siang itu terik, seterik jiwa petualangan mereka. 
Semenjak membaca liputan Festival Full Moon Rammang-Rammang, pesona kawasan karst ini kian menggoda. Rammang-Rammang sendiri termasuk di dalam kawasan karst ketiga terbesar dunia. Luasnya membentang sekitar 45.000 hektare dari Kabupaten Maros hingga Kabupaten Pangkajene & Kepulauan (Pangkep). Selain Rammang-Rammang, Taman Nasional Bantimurung, termasuk di dalamnya. 

Minggu, 20 November 2016

Kete Kesu: Desa Adat yang Mistis

hiruk pikuk pengunjung di desa ada Kete Kesu Tana Toraja || JelajahSuwanto
Hiruk pikuk pengunjung di desa adat Kete Kesu Tana Toraja || jelajahsuwanto


Kete Kesu sedang hiruk pikuk ketika Keluarga Suwanto datang. Nanti malam akan digelar Toraja International Festival. Panitia berpacu dengan waktu mempersiapkan panggung bernuansa etnik. Sementara Wisatawan mancanegara dan domestik berbaur di desa adat ini. Penuh dan ramai. Masing-masing tak mau kelewatan mengabadikan deretan Tongkonan di kompleks desa adat Kete Kesu.

Kete Kesu hanya sekitar 15-20 menit dari Rante Karassik. Secara Administratif Kete Kesu berlokasi di Bonoran, Tikunna Malenong, Sanggalangi, Rantepao, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Keluarga Suwanto mengikuti petunjuk jalan, seperti diarahkan Pak tua yang kami temui di situs cagar budaya Rante Karassik.

Minggu, 06 Desember 2015

Taman Prasejarah Leang Leang: Menelisik Jejak Prasejarah Dari Masa Ribuan Tahun Silam

Perlu ruang informasi yang lebih menarik bagi pengunjung Taman Prasejarah Leang Leang | © JelajahSuwanto
Perlu ruang informasi yang lebih menarik bagi pengunjung Taman Prasejarah Leang Leang   | © JelajahSuwanto


Memasuki jalan desa menuju Taman Prasejarah Leang Leang memang terasa sempit. Namun ia membelah pesawahan yang tengah ranum berbulir padi. Belum lagi, tebing-tebing karts berbalut hijau pepohonan anggun mengelilingi kompleks cagar budaya. Di tengah harmoni megahnya gugusan karts dan keheningan alam kita akan dibawa pada sebuah situs prasejarah dari masa ribuan tahun silam. 

Papan petunjuk Taman Prasejarah Leang Leang tertangkap mata saat Keluarga Suwanto hendak arisan di Taman Nasional Bantimurung. 
”Kalau nggak kesorean kita ke sana ya.” Ajakku pada ketiga lelaki tercinta itu. “Okeeee” jawab mereka serempak.

Matahari nyaris di penghujung barat ketika petugas Taman Prasejarah Leang Leang menyambut kami. “Sebelum Magrib biasanya sudah tutup, Bu. Mari silakan melihat-lihat”.  

Itu berarti masih ada 1,5 jam. Ayo menjelajah!

Rabu, 29 Juli 2015

Taman Purbakala Sumpang Bita, Pangkep: Mendaki Seribu Tangga Demi Melihat Jejak Prasejarah

Air mancur Taman Purbakala Sumpang Bita Pangkep || JelajahSuwanto
Bundaran air mancur Taman Purbakala Sumpang Bita || JelajahSuwanto


Percaya atau tidak, The Prayer ujug-ujug mengudara persis ketika Keluarga Suwanto hampir tiba di mulut Gua Sumpang Bita. Padahal lagu yang dinyanyikan Celine Dion feat Andrea Bocelli ini ada di playlist blackberry di folder music. Blackberry dalam keadaan terkunci, tersimpan di saku celana Pak Suami. Artinya, perlu niat khusus untuk membuka lagu itu. Entah bagaimana The Prayer bisa berkumandang sendiri. Merinding. Sebuah kebetulan yang kedua.

“I pray you’ll be our eyes and watch us where we go. And help us to be wise in times when we don’t know. Let this be our prayer as we go our way. Lead us to a place, guide us with your Grace to a place where we’ll be safe”.


Rabu, 03 Juni 2015

Gua Batu Bantimurung: Terbawa Imajinasi

Gua Batu, Bantimurung: Seberkas cahaya  +fotojelajahsuwanto
Ketika memutuskan pergi ke Bantimurung, dalam benak kami, hanya air terjun saja yang akan dijumpai. Ternyata, selain ruahnya air terjun yang membuih dan pepohonan rindang di dinding karts, ada banyak hal lagi yang dapat dijelajahi. 
Dari papan informasi, diketahui ada Gua Batu, Danau Kassi Kebo dan Gua Mimpi.
Maka, siang itu keluarga Suwanto memutuskan untuk menjelajahi terlebih dahulu Gua Batu dan Danau Kassi Kebo. Mari kita menjelajah, sons!

Gua batu berjarak kurang lebih 800 meter dari air terjun. Menaiki tangga beton yang cukup lumayan hosh hosh, petualangan dimulai. 
Gua Batu, Bantimurung: Menaiki tangga  +fotojelajahsuwanto 

Pengelola sudah menyiapkan track untuk memudahkan pengunjung sampai di Gua Batu berupa jalan setapak yang sudah ditembok. Namun kala itu, ada juga yang masih jalan tanah, mungkin karena longsor. Ikuti saja jalan itu, sudah pasti kita tidak akan tersesat.
Di perjalanan ini, kami hanya berpapasan dengan sepasang bule kakek nenek yang begitu gesit dan sepasang pribumi. Mungkin, belum banyak pengunjung yang tertarik dengan wisata semi hiking ini.