Tampilkan postingan dengan label Manado. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manado. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Juli 2020

Jembatan Soekarno Manado Ikonik : Tidak Sah Sampai Manado Kalau Belum Foto di Jembatan Soekarno

Jembatan Soekarno Manado panjang 1.127 km lebar 17 m || JelajahSuwanto

Usai ngedrop si sulung di kawasan Boulevard untuk acara sekolah, kami melintas di jembatan ikoniknya Manado. Jelajah Suwanto tak kuasa menolak kehangatan tropis yang menguar lembut pada Sabtu kala itu. Seperti juga banyak kendaraan lainnya, kami menepikan kendaraan di salah satu tepi Jembatan Soekarno.   

Padahal sebelum-belumnya kalau ada orang berhenti, pe-foto-an, nongkrong, beli bakso atau es krim di atas Jembatan Soekarno kami paling suka komentar, “Ishh pada ngapain sih, cuma jembatan aja loh. Norak.“  Eh ternyataaa, ya gitu deh, pada akhirnya apa yang menurut kamu aneh, ribet, norak, dan lain sebagainya itu, baru bakalan dimengerti kalau kamu nyobain sendiri, ngalaman sendiri, ngerasain sendiri. 

Rabu, 17 Juni 2020

Casabaio Paradise Resort, Staycation Nyaman di Likupang

Ocean View
Senja dari Ocean view Casabaio Paradise Resort || jelajahsuwanto


Malam sebelum weekend escape Jelajah Suwanto, Pak Suami dihubungi oleh customer service (CS) Casabaio Paradise Resort. “Effort-nya CS Casabaio oke juga loh. Mereka sampai DM aku karena teleponnya gak keangkat. Kasih info besok ada acara Kaum Ibu di Likupang, jadi bagusnya kita berangkat pagi biar gak kena macet.”

Sebab orang Jawa ini tra mangarti macam mana acara Kaum Ibu, maka informasi dari CS Casabaio dijalankan dengan kurang siaga.

Keluarga Suwanto baru berangkat dari Manado Pk.10.07 WITA. Pengalaman kami, perjalanan ke Casabaio paling lama 1,5 jam berkendara santai. Jarak tempuh ke hotel tidak terlalu jauh, kurang lebih 56 km saja. Dengan memperhitungkan waktu chek-in di Casabaio Pk.14.00 WITA, rasanya cukup deh. Semacet-macetnya Manado tidak akan makan waktu too much kayak Jakarta.


Rabu, 29 Januari 2020

Monumen Yesus Memberkati Manado, Manifestasi Cinta Kasih Ciputra

Monumen Tuhan Yesus Memberkati, Manado suatu pagi
Monumen Tuhan Yesus Memberkati, Manado, early morning || jelajahsuwanto


Selepas jelajah Tomohon pada 2014 lampau, Keluarga Suwanto mengaso di kawasan pertokoan Citraland, Manado. Pandangan kami tertuju pada sebuah patung Yesus Memberkati persis di atas jalan utama. Wajah Yesus dan tanganNYA yang terentang seakan mengajak kian dekat. “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Beberapa tahun kemudian cerita kehidupan membawa kembali Keluarga Suwanto ke kota Manado, ke sebuah tempat di bawah pandang Tuhan Yesus Memberkati. Di sana, di bawah monumen Yesus Memberkati kami mengukir kisah tentang indahnya persahabatan, kerukunan, mimpi-mimpi dan harapan.

Dr. (HC) Ir. Ciputra, Penggagas Monumen Yesus Memberkati Manado

Adalah almarhum Dr. (HC) Ir. Ciputra, penggagas Monumen Yesus Memberkati Manado. Menelusuri kisah pembuatan monumen ini, hormat yang dalam untuk beliau. Bagaimana ungkapan syukur, kedekatan dengan Tuhan dan filantropi-nya Pak Ci termanifestasi dalam Patung Tuhan Yesus Memberkati. Luar biasa.

Rabu, 10 Oktober 2018

Pantai Pal Marinsow, Tertinggal Di Sudut Senja

Pantai Pal Marinsow, Likupang Timur | ©jelajahsuwanto
Pantai Pal Marinsow, Likupang Timur | ©jelajahsuwanto

 
Hiruk pikuk mengoyak kelembutan senja. Seorang ibu berjilbab hilir mudik meneriakkan sebuah nama. Juga, seorang bapak bercelana congkrang menyuarakan nama yang sama. Ya, mereka sepasang suami istri yang sedang mencari buah hatinya di Pantai Pal Marinsow.

“Saya tadi sudah naik di bis, pas mau jalan, baru sadar, anak saya tidak ada,” panik perempuan itu menjelaskan pada pelancong yang ingin tahu.

Satu hal yang harus kamu teladani dari orang Minahasa adalah rasa persaudaraannya. Torang Samua Basudara. Itu bukan slogan belaka, orang Minahasa sungguh menjiwainya. Semua ikut ambil bagian mencari anak yang hilang itu. 

Adalah kawasan pantai berpasir putih. Lazuardi sewarna langit memantul pada maha luas lautan. Rindu Keluarga Suwanto pada aroma laut, debur ombak dan putihnya pantai Sulawesi Selatan terobati di sini. Pantai Pal cukup mendekati keindahan pantai-pantai Bulukumba di Sulawesi Selatan. Di beberapa tempat pasir pantainya landai. Ada pula yang serupa tebing pasir, tempat favorit adek kecik berseluncur penuh keriaan. 

Jumat, 18 Mei 2018

Paket Rekreasi di Kinaari Resort, Tak Harus Menginap!

Kinaari Resort
Kinaari Resort di pinggir tebing menghadap laut sulawesi | ©jelajahsuwanto

 
Sabtu yang hangat, Keluarga Suwanto semangat melakukan perjalanan menuju Likupang Barat. It’s family time, waktunya menjelajah. Kinaari Resort menjadi titik acuan ketika menyetel Google Maps. Sebenarnya, tujuan kami adalah pantainya.

Berkendara dari Manado menyusuri jalur Likupang adalah penjelajahan itu sendiri. Seperti sering diceritakan, jalan-jalan daerah di Sulawesi Utara itu walaupun beraspal mulus, tapi rasanya masih saja kurang lebar. Mungkin karena jalanan ibukota dan Makassar masih terekam di kepala. Ciri khas Sulawesi Utara lainnya tiada lain jalanan membelah bukit, turun naik melewati lembah. Sangat Ninja Hatori. Ribuan nyiur, perdu dan rerumputan hijau menghadirkan lukisan alam yang menemani perjalananmu. Seru, sejuk dan segar.
 

Senin, 05 Februari 2018

Tasik Ria Resort: Sentuhan Klasik yang Hangat



Tasik Ria Resort di waktu senja +jelajahsuwanto

Sore itu Keluarga Suwanto tiba di Tasik Ria Resort. Pak Suami akan menghadiri acara gathering kantornya, sementara saya dan anak-anak nebeng jelajah tipis-tipis. Kesan pertama ketika memasuki pekarangan resort ini adalah klasik dan nyaman. Deretan nyiur membuatnya rindang dan teduh. Apalagi, tak lama senja datang. Kami dapat menikmati momen sunset langsung dari muka kamar. Persis di depannya adalah perairan Pantai Tasik Ria yang tenang.

Tasik Ria Resort mudah ditempuh dari pusat kota Manado. Berlokasi di Teluk Tanawangko, hanya sekitar 45 menit atau berjarak kurang lebih 20km dari kota. Alamatnya tercatat berada di Jl. Raya Trans Sulawesi, Tasik Ria, Mokupa, Tombariri, Manado 95351. Untuk informasi dan reservasi, bisa melalui telepon: +62 431 824445, +62 431 824447, +62 431 824003. Fax: +62 431 823444 dan email: info@tasikria.com.

Minggu, 28 Januari 2018

Pantai Tasik Ria: Senja yang Merona Di Barat Daya Manado


Pantai Tasik Ria, senja yang sempurna +jelajahsuwanto

Semburat lembayung merona di langit utara sebuah tasik. Malu-malu ia bercengkerama dengan surya keemasan. Kami memandangnya dalam diam, tak ingin mengusik perpaduan senja selembut itu. Adalah Pantai Tasik Ria, salah satu tempat dengan pemandangan senja terbaik di Manado.

Weekend escape Jelajah Suwanto kali ini sambil menyelam minum air. Menemani Pak Suami gathering kantor, anak-anak dan emaknya jelajah tipis-tipis. Pantai Tasik Ria tidak terlalu jauh dari rumah ataupun pusat kota Manado. Waktu tempuh berkendara kurang lebih 30 menit atau sekitar 20km menuju barat daya. Lokasinya berada di pinggir jalan raya Trans Sulawesi di daerah Mokupa, Tombariri, Minahasa.

Kamis, 25 Januari 2018

Urongo Tondano Lake Not Just Tree House

+jelajahsuwanto di Tondano Lake Not Just Tree House


Minggu di penghujung Oktober 2017, Keluarga Suwanto meninggalkan Manado. Tujuan kami jelas, Puncak Urongo di Tondano. Setelah beberapa kali kecewa karena tak jodoh menikmati Danau Tondano, kali ini kami tidak boleh gagal. Apalagi sekarang objek wisata Tondano tak hanya hamparan danau. Sedang happening spot instagramable di Puncak Urongo, masih di sekitaran pesisir danau.

Tondano letaknya hanya sekitar 40-45 km dari Manado. Perjalanan santai di hari weekend kira-kira menghabiskan waktu antara 1 sampai 1,5 jam. Keluarga Suwanto mengambil jalur Manado-Tomohon-Tondano. 
Posisi Tomohon berada di atas Manado dan Tondano. Medan yang dilalui cukup menanjak, naik turun dan berkelak-kelok. Kiri kanan jalan diapit tebing dan lembah dengan tanaman tropis sebagai mahkotanya. Berkendara di sepanjang jalur ini saja, sudah cukup menenteramkan hati.

Kamis, 31 Agustus 2017

Makam Tuanku Imam Bonjol Lotta Minahasa

Makam Tuanku Imam Bonjol di Lotta, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara | © Jelajahsuwanto
Makam Tuanku Imam Bonjol di Lotta, Pineleng, Minahasa, Sulawesi Utara | © Jelajahsuwanto
 
 
Suatu Sabtu sore yang sejuk kami menepikan mobil di pinggir jalan lingkar Manado. Buah Matoa dan Durian Montong di mobil bak itu tampak menggiurkan. Manado memang surga buah lokal menurutku.
“Buah ini asalnya dari Lotta. Ada perkebunan di sana,” demikian bapak penjual buah itu menjawab pertanyaanku tentang muasal buah-buahan ini. Lotta, sebuah tempat dengan nama yang unik. Ada perkebunan buah macam matoa dan durian? Ah, tentu saja membangkitkan hawa-hawa menjelajah. Dan esoknya, Keluarga Suwanto berangkat menuju Lotta. Tak direncana, ternyata kami malah berkunjung ke Makam Tuanku Imam Bonjol.

Senin, 28 Agustus 2017

Bukit Pulisan: The View From The Hill Are Breathtaking!


Pemandangan dari Bukit Pulisan, Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara +jelajahsuwanto
Pemandangan dari Bukit Pulisan, Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara +jelajahsuwanto


Ikuti hatimu! Bisa dibilang itu adalah falsafah dasar jelajah Keluarga Suwanto. Sejauh ini mengikuti kata hati terbukti akan menuntun, membebaskan dan memberi damai. Seperti jelajah Bukit Pulisan. Kami telah berpamitan pada Pantai Surabaya tengah hari tadi, chek in di Cassabaio dan siap bermain ke Pantai Pal di Desa Pulisan yang terkenal berpasir putih.

“Ayah pernah lewat jalan ini, waktu kalian belum datang ke Manado,” sembari menyetir Pak Suami bercerita.
“O ya? terus apa yang ada di sana?”, balasku antusias. “Jalannya mentok, terus Ayah balik arah. Kita coba lagi yuk?”

Seketika semangatku menular pada anak-anak di jok belakang. Mereka bersorak gembira. Ayo menjelajah!

Jumat, 25 Agustus 2017

Pantai Surabaya: Potensi Wisata Likupang Timur Yang Terlupakan?

Pantai Surabaya, Wineru, Likupang Timur +jelajahsuwanto
Pantai Surabaya, Wineru, Likupang Timur +jelajahsuwanto

Siang itu, Kamis di bulan Juli 2017, Keluarga Suwanto dalam perjalanan menuju Likupang. Di saat orang lain mudik merayakan Idul Fitri baiklah kita melipir mengobati rindu kampung halaman. Google Maps menunjukkan beberapa meter di depan adalah Pantai Surabaya. Berhubung ini jelajah ala-ala keluarga, kami belok saja menuruti rasa ingin tahu. Sangat fleksible.

Sekitar 500 meter dari jalan utama, sebuah tugu informasi bertuliskan Pantai Surabaya. Di sepertengah jalan, tadi
kami berpapasan dengan gerobak Pak tani yang ditarik dua ekor sapi gemuk. Syukurlah Pak tani sigap menepikan gerobaknya dalam jarak aman. Jalan-jalan di Manado memang agak sesak menurut saya.
 

Rabu, 23 Agustus 2017

Hutan Pinus Lahendong Tomohon Perlu Berdandan Kembali

hutan pinus lahendong tomohon
Hutan Pinus Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara +jelajahsuwanto

Apa yang terlihat cantik di foto, indah dan menawan, belum tentu aslinya se-spektakuler itu. Minggu yang cerah Keluarga Suwanto meninggalkan Manado. Hutan Pinus Lahendong menjadi pilihan kami hari itu. Di media foto-foto Hutan Pinus Lahendong nampak memukau. Penasaran kami akan terjawab. Semangat menjelajah.

Beberapa hari belakangan Manado memang bermandi matahari. Mungkin, panasnya cuaca berdampak pada keringnya rumput-rumput di pelataran Lahendong. Sekilas terlihat gersang.
Seorang Nyong muda menyambut kami. Tiket masuk objek wisata unggulan Tomohon ini Rp.20.000,- per orang. Anak balita free. Tiket dapat ditukar dengan segelas kopi atau teh dan Pisang Goroho Goreng di kafe. Letaknya di muka sebelum masuk area wisata.

Rabu, 17 Mei 2017

Danau Tondano Masih Kelabu Pesonamu

Kelabu sehabis hujan Danau Tondano, Tondano, Sulawesi Utara +jelajahsuwanto
Danau Tondano, Tondano, Sulawesi Utara; Kelabu sehabis hujan +jelajahsuwanto

“Tahukah kamu mas, apa danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara?”, tanyaku memecah gerimis. Sabtu siang itu, Keluarga Suwanto kembali napak tilas menyusuri jalur Air Madidi menuju Tondano. 

“Aku tahu, pasti Danau Tondano”, jawab si Mas dengan mantap.
Yess, seratus buat kamu Mas”, aku menimpalinya senang.

Ini adalah kedua kalinya kami mengunjungi Tondano. Suasananya nyaris sama dengan kunjungan kami yang pertama, hujan. Ah Tondano, tak maukah kau bersahabat denganku?

Selasa, 21 Maret 2017

Danau Linow, Kumpulan Air dan Kepingan Surga

Danau Linow, Tomohon, Sulawesi Utara; Kepingan surga +jelajahsuwanto
Danau Linow, Tomohon, Sulawesi Utara; Kepingan surga +jelajahsuwanto

Hari menjelang senja ketika Keluarga Suwanto memandang jauh ke seberang danau. Pemandangan alam yang luar biasa bukan? 
Gubuk-gubuk kecil nun di sana, kepulan asap belerang dan dinding hutan hijau. 
Hati mana yang tak luluh melihat keagungan Sang Kuasa.

Ayah, sementara aku katakan Danau Linow lebih keren dari danau di New Zealand”, kataku terpesona sambil tetap memandang jauh ke seberang danau.
Baiklah, sampai kita membuktikannya sendiri”, timpalnya. Kurasa, si Ayah juga terpukau.
 
Bau belerang tercium samar-samar ke tempat kami duduk. Padi yang tengah menghijau, pohon-pohon pisang, ladang dan ternak sapi menandakan kehidupan para petani. Ada tangan-tangan penuh harapan yang merawat alam menjadi sesubur itu.

Entah mengapa ada perasaan damai, betah sekali memandangnya.

Rabu, 23 September 2015

Serba Serbi Jelajah Manado, Itinerary 3 Malam 3 Pagi 2 Siang



Pemandangan Gunung Lokon yang terletak antara Tomohon-Manado diambil dari Pesawat
Gegara Air Asia promosi tiket Makassar – Manado dengan harga menggoda, Keluarga Suwanto sepakat untuk menjelajahi Manado pada awal 2014. Hanya Rp.199.000,- saja pemirsah ... bayangkan . .
Tiket sudah dipesan sekitar 6 bulan sebelum keberangkatan. Kami mendapat tanggal yang available: pergi 30 Januari  dan pulang 2 Februari 2014. 

Dengan penuh semangat kami hunting info tentang Manado dan hotel untuk menginap. Beruntungnya saya, ada kawan baik di Manado, Sir Art Merung. Segera saya menghubunginya. Keperluan sewa mobil dan rekomendasi tempat wisata selama di Manado sudah diserahkan pada ahlinya. 
Selanjutnya Aston Manado Hotel menjadi pilihan kami selama 3 malam. Beres!. Tinggal menunggu hari "H"

Rabu, 17 Juni 2015

Bukit Doa Tomohon: Untaian Litani Syukur Tiada Henti

Selamat pagi Manado. 

Keluarga Suwanto menyambut Pagi pertama di Manado dengan penuh sukacita. Hari ini kami akan diajak menjelajah kota Tomohon. Tempat pertama yang diagendakan adalah Bukit Doa Tomohon.

Perjalanan menuju Bukit Doa Tomohon diperkirakan dapat ditempuh sekitar 1 jam dari Kota Manado. Jalan menuju Tomohon mendaki, berkelak-kelok, dan ruas jalannya terhitung sempit. Namun kali ini, Ayah bebas tugas dari menyetir, sudah diserahkan pada ahlinya, Om Sandy, kawan baru dari Manado.

Sepertinya khasnya perjalanan menuju pegunungan, di sepanjang Manado-Tomohon ini pun kita akan dimanjakan dengan hijau segarnya alam.
Rumah adat di tengah hijaunya alam, dalam perjalanan Manado - Tomohon  +fotojelajahsuwanto+
Dari ketinggian dapat pula terlihat Kota Manado dengan latar belakang laut dan Gunung Manado Tua.
Gunung Manado Tua +fotojelajahsuwanto+

Bukit Doa Tomohon atau dikenal juga dengan nama Jalan Salib Mahawu berada di Kaki Gunung Mahawu, Desa Kakaskasen II, Tomohon Utara. Terdapat dua pintu Masuk untuk menuju Bukit Doa. Pertama bisa dengan jalan kaki melalui jalur Jalan Salib Mahawu.