Rabu, 24 Agustus 2022
Tribelio WhatsApp Broadcast Strategi Cerdas Pelaku Bisnis
Kamis, 04 Agustus 2022
Hiking atau Trekking? Apapun Pilihannya Jaga Alam Tetap Lestari!
Minggu, 29 Agustus 2021
Scan QR Barcode PeduliLindungi Dulu, Baru Bisa Masuk Mal
![]() |
Buat Akun PeduliLindungi dulu agar bisa Scan QR Code |JelajahSuwanto |
Berhubung sembako mulai
menipis mau tidak mau kami harus turun gunung, pergi ke swalayan di mal di
bawah apartemen. Anak-anak sengaja ikut agar bisa bantu membawakan
belanjaan. Ternyata masuk mal di masa PPKM ini lumayan ribet. Kerumunan orang menumpuk
di pintu mal yang juga menjadi pintu akses ke tempat ATM. Orang-orang tidak
bisa masuk terkendala Scan QR code, kebanyakan karena belum memiliki akun PeduliLindungi. Bisa-bisa ada cluster kerumunan scan QR code #sediih.
Sebuah keluarga kecil seperti kami (Ibunya menggendong bayi mungil, sementara Bapak menggandeng anak seusia 4 tahun) balik arah sambil menggerutu. Peraturan baru PPKM melarang anak-anak di bawah 12 tahun masuk Mal. Kecik dan Mas pun terpaksa menunggu di lobi apartemen. Kalau anak-anaknya belum bisa ditinggal terus piye? Masa iya kudu dititip Pak Satpam?
Seorang Ibu kurang lebih usia 60-65 nampak kebingungan. “Saya cuma mau ke ATM, sudah tidak ada uang. Anak saya jauh dari sini, gimana caranya saya bisa ke ATM?” Tetap Ibu ini harus download aplikasi PeduliLindungi. Kasihan sekali orang tua kebingungan, apa daya aplikasi saya sendiri belum running. Pada petugas saya minta tolong untuk membantu ibu sepuh dahulu, ternyata beliau gak punya kuota data. Serumit inikah untuk old citizen hanya untuk ke ATM?
Cara Daftar Akun PeduliLindungi agar bisa Scan QR Code Mal
Sabtu, 20 Februari 2021
Hand Sanitizer Penyelamat Darurat Ketika Tak Ada Air
![]() |
Sumber: www.freepik.com |
Hand sanitizer bukan hal baru buat Jelajah Suwanto, jauh sebelum pandemi menyerang produk ini telah setia menemani. Hand sanitizer travel size selalu sedia di tas tangan dibawa kemanapun pergi. Bagi kami hand sanitizer lebih praktis untuk membersihkan tangan kala darurat tak ada air mengalir.
Apalagi memasuki adaptasi new normal, hand sanitizer semakin penting sebagai penangkal virus, bakteri, kuman dan kawan-kawannya yang tak kasat mata itu. Kebersihan tangan menjadi pertahanan pertama yang direkomendasikan WHO guna mencegah penyebaran penyakit. Cara paling benar tetap dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan dibersihkan dengan air mengalir. Hand sanitizer merupakan alternatif yang tidak kalah efektif bila sabun dan air mengalir tidak ditemukan.
Selasa, 09 Februari 2021
Deterjen Cair Penting Dibawa Saat Traveling
Selasa, 17 November 2020
Kapurung Aroma Luwu, Cita Rasa Segar Unik Asam Patikala
![]() |
Kapurung Aroma Luwu, cita rasa asam patikala yang ngangenin || ©JelajahSuwanto |
“Bun, aku ko kangen makan kapurung ya.” Sulung mengagetkan fokusku. Pasalnya si Mas baru saja lihat-lihat foto lama ketika kami masih tinggal di negeri Anging Mamiri. Tiba-tiba saja aroma kapurung, cita rasa asam khasnya menggugah selera #halaaah.
Kapurung favorit kami adalah kapurung dengan kuah segar ala Rumah Makan Aroma Luwu. Di Makassar ada 2 rumah makan yang menyajikan menu khusus kapurung, Aroma Luwu dan Aroma Palopo. Aroma Luwu terasa lebih ringan dan segar dibanding kapurung Aroma Palopo yang sepertinya menggunakan bumbu kacang untuk kuah. Keduanya sama-sama nikmat, tapi selera kami tetap Aroma Luwu Sultan Alauddin.
Jumat, 13 November 2020
Bumiku Sehat Aku Gembira: 5 Hal yang Bikin Gembira (Review Buku)
![]() |
Cover Buku Bumiku Sehat Aku Gembira, si buku tosca yang sarat ilmu || ⓒJelajahSuwanto |
Sudah dua hari #KenSiPenjelajahKecik dan Bun bertualang keliling dunia. Melalui buku “Bumiku Sehat Aku Gembira” kami larut menyimak cerita para sahabat di benua Australia, Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa dalam upaya mereka menyelamatkan lingkungan.
Menyenangkan sekali menyusuri setiap lembar buku ini.
Tak
hanya lebur mengikuti 15 cerita anak, pembaca juga disuguhi informasi “Kamu
Harus Tahu.” Tersaji pengetahuan, tindakan pemerintah dan
masyarakat dalam menjaga lingkungan di negara tempat mereka tinggal serta tips umum
menjaga lingkungan. Selain itu pada bagian akhir ada 11 bonus lembar aktivitas buat si pembaca kecik.
Tak heran bila buku Bumiku Sehat Aku Gembira mendapat banyak sambutan dan apresiasi dari khalayak. Salah satunya, apresiasi dari Dirjen PSLB3 (Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya) yang merujuk buku ini sebagai BAHAN BACAAN BAGUS untuk ANAK dan REMAJA.
Senin, 31 Agustus 2020
Perubahan Iklim dan Cerita Kita Merawat Rumah Kita Bersama
![]() |
Panorama Waduk Jatiluhur dari jalur pendakian Gunung Lembu | © JelajahSuwanto |
Ruah keemasan menerangi punggung gunung, menjalarkan hangat pada jiwa-jiwa alam. Keluarga Suwanto bergegas menuruni Gunung Lembu dengan satu asa kamar mandi di basecamp. Sayang, tiba di tujuan kami kecewa. Lorong menuju kamar kecil ditutup papan kayu. Tertempel kertas kuarto “AIR HABIS”. Lari ke warung seberang yang juga menyediakan beberapa kakus, sama saja. “Musim sekarang airnya susah, Neng. Seret. Kemungkinan baru nanti sore ada mobil yang bawa air.” Bapak di warung mie ayam itu menandaskan.
Gunung Lembu 792 mdpl lokasinya tak jauh dari Jakarta, berada di Kampung Panunggal, Desa Panyindangan, Sukatani, Purwakarta. Selain treknya yang ramah bagi pendaki cilik maupun pemula, Gunung Lembu memiliki jua keunikan sebuah pelataran batu di bibir tebing. Dikenal dengan nama Batu Lembu. Waduk Jatiluhur dengan rumpon-rumpon nelayan, pulau di tengah waduk, pemukiman dan gunung gemunung yang membingkainya terlukis sempurna dari ketinggian Batu Lembu.
Krisis air di wilayah Waduk Jatiluhur, salah satu bendungan terbesar di Indonesia yang area tangkapan DAS-nya seluas 4.500 kilometer persegi, bukankah ini sebuah tanda tanya?
Rabu, 17 Juni 2020
Casabaio Paradise Resort, Staycation Nyaman di Likupang
![]() |
Senja dari Ocean view Casabaio Paradise Resort || jelajahsuwanto |
Malam sebelum weekend escape Jelajah Suwanto, Pak Suami dihubungi oleh customer service (CS) Casabaio Paradise Resort. “Effort-nya CS Casabaio oke juga loh. Mereka sampai DM aku karena teleponnya gak keangkat. Kasih info besok ada acara Kaum Ibu di Likupang, jadi bagusnya kita berangkat pagi biar gak kena macet.”
Sebab orang Jawa ini tra mangarti macam mana acara Kaum Ibu, maka informasi dari CS Casabaio dijalankan dengan kurang siaga.
Keluarga Suwanto baru berangkat dari Manado Pk.10.07
WITA. Pengalaman kami, perjalanan ke Casabaio paling lama 1,5 jam berkendara
santai. Jarak tempuh ke hotel tidak terlalu jauh, kurang lebih 56 km saja. Dengan
memperhitungkan waktu chek-in di
Casabaio Pk.14.00 WITA, rasanya cukup deh. Semacet-macetnya Manado tidak akan
makan waktu too much kayak Jakarta.
Rabu, 12 Februari 2020
Kopi Menoreh Pak Rohmat, Sepadan Cipta Bahagia
![]() |
Kedai & Produksi Kopi Menoreh Pak Rohmat © JelajahSuwanto |
Senja tambah sempurna jika senyum mereka yang tercinta merekah bak lembayung di ufuk barat. Sebuah kedai nun di barat, barat sekali, nyaris di pucuk perbukitan Menoreh menjadi perhentian jelajahsuwanto senja itu. Adalah Kedai & Produksi Kopi Menoreh Pak Rohmat namanya.
Selasa, 21 Januari 2020
Batuangus Boleh Hangus, Tidak Welas Asih
![]() |
Batuangus Boleh Hangus, Tidak Welas Asih | © JelajahSuwanto |
Jelajahsuwanto kali ini mengambil rute Airmadidi menuju jalan raya Manado-Bitung. Jalanan yang biasa kami lewati dan tetap di hati. Siluet gunung, perbukitan, lambaian nyiur, kelak-kelok dan turun-naiknya terasa selalu baru membuat rindu. Dan jelas pagi itu tak ada yang bisa merusak jelajahmu, ceria laksana surya.
Namun, seperti kubilang, cuaca di utara Sulawesi tak ubahnya hidup. Yang Kuasa punya mau maka terjadilah. Kini di tiga perempat perjalanan, tanpa peringatan kami menyibak tebalnya hujan bulan Desember. Jarak pandang menjadi terbatas. Pak Sopir dan navigatornya yang bawel berjibaku melihat jalan. Sementara dua kakak beradik di bangku belakang terbawa imaji demi melihat wiper yang hilir mudik. Kelewat aneh, kakak beradik bisa plek ketiplek terpesona pada wiper, sedari orok. Ajaib.
Sabtu, 30 November 2019
Wedang Uwuh Kebaikan Alami Menghangatkan Jiwa
![]() |
Konsumsi makanan dan minuman dari kebaikan alam adalah salah satu cara mengusahakan gaya hidup sehat |
“Mbak, biar wajahmu penuh senyum, tapi badanmu ini bicara banyak. Ndak bisa bohong kalau sama aku,” celetuknya mengagetkan. “Semua itu asalnya dari pikiran, Cah Ayu.” Lanjutnya seolah angin lalu.
🌿
Jumat, 25 Januari 2019
Narablog: Istimewa Ketika Tulus & Bermanfaat
![]() |
Bangga menjadi narablog |
Pada suatu senja dengan rintik hujan, seorang ibu berputera dua duduk di depan cermin. “Aku harus menulis catatan perjalanan keluarga kecilku!”, ucapnya pada wajah bulat yang menatap lekat.
“Kelak anak-anakku dapat bertualang kembali ke masa kecil mereka. Tulisan itu adalah prasasti cinta Keluarga Suwanto. Kisah tentang jelajah dan limpah kasih sayang semesta.”
Senin, 02 Oktober 2017
SkyScanner Dan Cerita Jelajah Anak Rantau
Saya dan Suami menyukai perjalanan. Masih membekas jawaban seorang Senora di film The Way, ketika ditanya pernahkah ia pergi ziarah ke Santiago de Compostella. Ia mengatakan “No never, when I was young, I was too busy, and now that I am older, I’m too tired!”.
Tidak, saya tak ingin terjebak dalam rutinitas semu seperti Senora tersebut. Tidak juga berlindung di balik alasan pekerjaan maupun anak-anak. Saya siap merantau dan mengenalkan anak-anak pada indahnya perjalanan.
Maka demikianlah, setelah melalui diskusi suami istri, pergumulan doa, dan restu orang tua, Keluarga Suwanto siap terbang menemukan “new hello” ke tanah rantau.
Senin, 08 Mei 2017
Talaip Homestay: Sanctuary Di Mulut Teluk Aljui Waigeo Barat
![]() |
Talaip Homestay, Raja Ampat; semburat merah daun Ketapang Laut +jelajahkeluargasuwanto |
Hari menjelang senja, ketika Boat Kawe Star merapat di dermaga Talaip. Sebuah jembatan yang tersusun dari jalinan kayu, memanjang hingga ke tepi pasir putih. Jetty, demikian sebutan untuk dermaga atau jembatan kayu di Raja Ampat. Tepat di muka homestay, di ujung jetty yang eksotis, Ketapang Laut menyambut Keluarga Suwanto. Meski Ketapang Tua ini sedang menggugurkan daun-daun, semburat merah yang tersisa tetap memancarkan keanggunannya. Siapa tidak terpesona?
Kamis, 15 September 2016
Sunburn (Terbakar Matahari) & Cara Mengatasinya
Rabu, 27 April 2016
10 Pantai Terindah di Bulukumba Sulawesi Selatan
1. Pantai Lemo-Lemo
2. Pantai Mandala Ria
3. Pantai Apparalang
Cerita perjalanan Pantai Apparalang bisa dibaca di Tebing Pantai Apparalang: Pesona Wisata Baru di Bulukumba yang Sedang Berbenah

4. Pantai Marumasa
6. Pantai Kaluku
7. Pantai Tanjung Bira
8. Pantai Tanjung Bara
9. Pantai Liukang Loe
Kamis, 03 September 2015
Jelajah Rasa: Sop Kikil Andi Rahim Pangkep
![]() |
Sop Kikil Andi Rahim Pangkep, Sulsel+jelajahsuwanto |
Penampakan rumah makan sop kikil ini biasa saja. Kurang menggugah selera malah. Tetapi yang disajikannya dimuat di Kompas Travel. Rasa penasaran itulah yang mendorong Keluarga Suwanto melakukan perjalanan sekitar dua jam dari Makassar menuju Pangkep (Pangkajene Kepulauan). Demi mencicipi semangkuk Sop Kikil resep warisan Andi Makmur! Niat bangeet :D
![]() |
Sop Kikil Andi Rahim Pangkep, Sulsel: Warung makan +jelajahsuwanto |
Siang itu, hari Jumat di penghujung Juli. Orang-orang sedang bersiap-siap untuk sholat Jumat. Waktu yang tepat bagi kami, karena rumah makan sepi, hanya kami sekeluarga.
Apa sih yang istimewa dari Sop Kikil ini? Yang katanya diminati banyak orang, langganan para pejabat pula. Mari kita Coba!
Senin, 10 Agustus 2015
Traveling Aman Bersama Anak, Siap Sedia Obat Andalan Keluarga!
![]() |
Tas obat mungil keluarga suwanto |
Bepergian dengan anak-anak, apalagi salah satunya balita tentu memerlukan kesiap-sediaan dalam banyak hal. Obat-obatan termasuk dalam daftar “siap sedia” saya. Tas obat mungil selalu diikutsertakan hampir kemanapun kami pergi. Sedikit rempong tak apalah untuk berjaga-jaga.
Mohon maaf apabila tidak berkenan dalam penyebutan merek. Ini murni sebagai sharing obat apa saja yang kami bawa dalam perjalanan. Tidak dimaksudkan untuk kepentingan apapun.
Berikut, obat-obatan dan alat kesehatan yang hampir selalu menemani Jelajah Suwanto:
Selasa, 04 Agustus 2015
Mari Menjelajah Bersama Anak-anak, Sekarang!
"No never, when I was young, I was too busy, and now that I am older, I'm too tired"
Cuplikan percakapan dari Film "The Way" di atas, begitu berbekas di hati saya.
Sebagian dari kita mungkin memimpikan untuk pergi ke suatu tempat, tapi untuk beberapa alasan tertentu, pada akhirnya niat itu urung dijalankan.
Saya tidak mau menjadi senora di film tersebut.
Bagaimana jika sekarang saya sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak?
Sejak kecil, ayah saya selalu mengajak saya hampir ke setiap tempat, kemanapun ia pergi. Entah ke sawah, ke hutan, ke kolam, ke tempat dia mengajar, ke kota, kemana saja. Dari beliau itulah, saya menyukai perjalanan.
Ayah saya walaupun pengajar agama, tetapi hanyalah seorang petani miskin yang bersusah payah menghidupi dan menyekolahkan kami. Tetapi, Ayah saya selalu punya cara mengajak kami liburan. Mengunjungi pantai, ziarah rohani, mendaki gunung, kemping, atau hanya sekedar botram* di hutan pinus.
Perjalanan itu tidaklah harus mahal.
Jika ayah saya saja dengan segala keterbatasannya bisa menunjukkan keindahan alam dan kasih sayang pada kami, maka sekarang saya pun harus bisa membaginya dengan anak-anak saya.
![]() |
Tulisan inspiring di kaos bali :D |