Pantai Mandala Ria, Tersembunyi Cantik di Desa Ara

Pantai Mandala Ria; Surga tersembunyi di Desa Ara, Bontobahari, Bulukumba, Sulawesi Selatan   || JelajahSuwanto

Pantai Mandala Ria menjadi agenda dadakan Keluarga Suwanto di awal Februari 2016. Setelah bolak balik Tanjung Bira, rasanya kami butuh jelajah pantai yang jarang dijamah pelancong. 

Pantai Mandala Ria masih satu deret dengan Pantai Tebing Apparalang di Desa Ara. 

Pantai ini tersembunyi cantik di sebuah lembah. Ada beberapa gua di sekitarnya, antara lain: Goa Passohara, Jabbolang dan Passea. Pasir pantainya putih lembut, meski belum ada yang mengalahkan pasir tepung Tanjung Bira.  

 Pantai Mandala Ria: Petunjuk Jalan Poros Bulukumba   || JelajahSuwanto

Alternatif Jalan Menuju Pantai Mandala Ria

Ada dua alternatif jalan menuju Pantai Mandala Ria. Dari poros Bulukumba bisa melalui jalur masuk  Pantai Tebing Apparalang, atau melalui jalan sebelumnya masih di poros yang sama. Perhatikan papan petunjuk pertama di sebelah kiri yang bertuliskan Pantai Mandala Ria ±10km. 

Ikuti jalan tersebut. Jalan kecil beraspal mulus melewati perumahan penduduk dan hutan dengan pepohonan rindang. Musim penghujan memberikan kesuburan dan kehijauan di tanah karang ini. 

Pantai Mandala Ria: Petunjuk Jalan di Desa Ara   || JelajahSuwanto

Sekitar 500 meter selepas Indomaret Desa Ara kita akan ketemu pertigaan. Di tengahnya berdiri tugu kecil kapal pinisi. Belok kanan dan ikuti jalan menurun tersebut. 

 

Pelankan saja kendaraannya sebab banyak anak-anak kecil bermain di jalanan. Kambing dan ayam pun tak jarang nyeberang mendadak. Terang saja jalan kecil ini persis berada di tengah kepadatan rumah-rumah panggung khas setempat.

Selanjutnya be careful! Jalanan semakin tricky hanya cukup untuk satu mobil.

Setelah melewati SDN 321 Ara, jalan semakin menurun, curam dan berbatu. Ketika kami pulang dari Pantai Mandala Ria si black metalic sempat berpapasan dengan mobil putih di tikungan menanjak. Ban mendecit-decit, Pak Suami cukup kesulitan mengendalikan mobil.  

Syukurlah, Om pengendara si putih menepikan mobilnya mepet di dinding batu. Ia bahkan turun menawarkan bantuan mengemudikan mobil kami sampai di tempat yang cukup aman. 

 

“Om topi merah tadi hebat ya”, komentar Adek Kecik yang sedari tadi tetap bergeming di mobil. Begitulah, selalu ada interaksi dan cerita kebaikan di setiap jelajah kami.

Pantai Mandala Ria: Jalan yang berbatu dan tricky   || JelajahSuwanto

Pantai Mandala Ria dalam Sejarah

Pantai Mandala Ria dinamakan demikian karena menyimpan sejarah. Berpuluh tahun lalu di pantai ini Panglima Mandala memesan 24 kapal dalam rangka pembebasan Irian Barat dari Kolonial Belanda.

Secara Administratif Pantai Mandala Ria berada di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Jarak tempuh sekitar 34 km dari Bulukumba.  

Pantai Mandala Ria: Surga di sebuah lembah Desa Ara    || JelajahSuwanto

Pesona Pantai Mandala Ria

Hari menjelang sore ketika keluarga suwanto tiba di sebuah lembah dengan pemandangan lautan yang tenang. Hening. Serasa pantai milik pribadi. Tidak ditemukan tanda-tanda adanya petugas atau pengelola pantai. Mobil parkir sembarang di depan rumah panggung tak berpenghuni. Hanya jaring-jaring ikan melambai di serambinya.

Sebuah petunjuk bertuliskan Pajoka mengarah ke kiri tertempel di batang nyiur. 

Tumbuhan Tapak Kuda saling membelit merayapi tanah pasir menuju pantai. Dua buah ayunan membelakangi hamparan daun hijau yang sedang lebat berbunga ungu. Abaikan saja kiriman musim barat di pinggir pantai, sampah-sampah yang berserak. Toh, kita tidak dapat menolaknya.

Pantai Mandala Ria: Ayunan menghadap lautan   || JelajahSuwanto

Pantai Mandala Ria: Tebing Batas Pantai    || JelajahSuwanto

Sambil berayun-ayun menatap lautan kutahan keinginan besar untuk mencebur. Sementara itu Adek kecik tanpa bisa dicegah terlanjur bergelung di air asin. Merdekanya jadi anak kecil. Kadang aku iri pada spontanitas mereka.

Di ujung kanan pantai sebuah tebing menjorok ke laut menjadi batas Pantai Mandala Ria.

"Ayo tanding lari sampai dinding tebing." Bun mengajak anak-anak. "Bersedia, Siaaap, Ya!"   

 

Bunda, Mas dan Adek Kecik adu cepat menuju batas pantai. Tapi ko sudah berlari sepuluh menit ujung pantai rasanya masih jauh saja. Kami  melambat dan tersengal-sengal ...

Pantai Mandala Ria: Tempat pembuatan kapal Pinisi    || JelajahSuwanto

Pantai Mandala Ria: Hutan pantai yang rimbun  || JelajahSuwanto

Ternyata di ujung pantai ada sebuah rumah panggung. Seorang Bapak berbaju hitam melihat ke arah kami dari belakang kapal Pinisi yang belum tuntas. Beberapa kapal Pinisi masih dalam proses pengerjaan menandakan pantai ini berpenghuni.

Kami melewati pepohonan rimbun dan batu-batu besar yang memagari bibir pantai. 

 

Mungkinkah di belakang bongkahan batu itu letak Goa Passea yang merupakan situs pemakaman orang-orang Ara Kuno? 

Area sekitar menjadi lebih gelap sebab sore semakin dalam. 

“Ayok balik lagi aja” ajakku pada anak-anak. Pak Suami pun mengingatkan agar kami bergegas. “15 menit lagi ya!” Ia menjawab rajukan anak-anak yang ingin terus berkecipak-kecipuk di laut. 

Okelah. Masih bisa berburu cangkang kerang cantik, memotret Waru Laut yang tengah berbuah, dan berselfa-selfie tentu saja.

Pantai Mandala Ria: Cangkang kerang dan Pohon Waru Laut    || JelajahSuwanto

Saat hendak mengambil tongsis yang tertinggal di dashboard, sebuah Avanza putih dari arah Pajoka berhenti di dekat Pak Suami. Dua orang Bapak dan seorang Ibu Bule ditemani driver lokal tersenyum ramah. 

Pak Bule di kursi depan bertanya dimana kami menginap? Mereka ingin sekali menghabiskan waktu di pantai tersembunyi ini. "Kami sudah datang ke Pajoka tapi tak ada orang," ujarnya. Karena kami pun buta informasi mengenai pantai ini, bule-bule yang ternyata dari Amsterdam ini melambaikan tangan dan kembali ke atas. 

Ya, driver merekalah dewa penolong kami di tanjakan tadi. Kami dipertemukan kembali waktu berpapasan di tikungan rumit itu. Rupanya, bule-bule ini berhasil menjadikan Pantai Mandala Ria sebagai surga mereka untuk beberapa hari ke depan.

Kemudian kami tahu, Pajokka ternyata bahasa Makassar yang artinya suka jalan-jalan. Sementara petunjuk Pajoka di Mandala Ria mengarah pada Pajoka Eco Beach House, tempat dimana para Bule Holland itu akan menginap. Kami memang belum menjelajah sisi kiri Pantai Mandala Ria. 

Pantai Mandala Ria: kembali dari ujung tebing    || JelajahSuwanto

Kalau saja jalanan lebih nyaman dilewati, biar hari semakin gelap kami akan betah-betah saja terdampar di surga pantai ini. Bila masih ada lain waktu, bila Pantai Mandala Ria masih terjaga kesunyiannya, melegamkan kulit di bawah matahari Mandala Ria rasanya adalah pilihan terbaik. Semoga!

Share: