Bara Beach Bungalow, Hommy dan Bersahabat

 
Suatu pagi dari Restaurant Bara Beach Bungalow +fotojelajahsuwanto+
Mengawali pagi dengan secangkir kopi, ditemani debur ombak dan keluarga tercinta…..
Emmm, what a beautiful morning
Pengalaman langka, yang akan tersimpan di ingatan kami. 
Pagi yang sempurna ini kami dapatkan dari Restaurant Bara Beach Bungalow di Pantai Bara, Tanjung Bira, Bulukumba. 
Keluarga suwanto menemukan Bara Beach Bungalow ketika menjelajah Pantai Bara melalui jalan atas (darat). 
Keriaan para turis mancanegara yang terlihat dari jalan, membuat antena kepo bunda langsung switch mode on
So, siang itu kami putuskan untuk makan siang di restaurant dengan view menghadap laut.
Itulah perkenalan pertama kami dengan Bara Beach Bungalow.

Salah satu sudut teras Restaurant Bara Beach Bungalow +fotojelajahsuwanto+
Pemuda hitam manis itu, saya taksir dari logatnya seperti Ambon Manise. Ia mempersilakan kami memilih tempat duduk di Restaurant Bara Beach Bungalow. 
Menu makanan yang ditawarkan cukup beragam ada seafood, salad, capcay, dan menu western. Caranya melayani dan berbicara dengan tamu ramah dan hangat. 
Modus awal makan siang di sini, memang untuk mencari info jika ingin menginap di Bungalownya: berapa rate, high season dan fasilitas yang bakal kami dapat. 
Pemuda ini memperbolehkan dan menemani kami melihat-lihat area bungalow. 
Pula, mengizinkan kami leyeh-leyeh di kursi malas menghadap laut. Namun, dengan sopan, Ia mengingatkan bahwa jam tamu restaurant hanya sampai Pk.17.00 WITA saja. 
Sayang, kami tak sopan, tak bertanya siapa namanya. 
Memiliki pemuda seperti itu sebagai staf pastinya sangat baik bagi bisnis hospitality.

Pemandangan sore Pantai Bara dari teras Restaurant Bara Beach Bungalow +fotojelajahsuwanto+
Saya ingin Pkl. 17.00 WITA datang terlambat. Rasanya menyenangkan sekali duduk di kursi malas itu. Melihat lautan biru, cahaya mentari dan siluet Pulau Liukang Loe di sana.
Terbawa bahagia melihat orang-orang dengan pancar kebahagiaan mereka di Pantai Bara.  
Notes: kebahagian itu menular, jadi.. jangan lupa untuk selalu bahagia . .


Harga satu malam Bara Beach Bungalow, setara tiga kali harga kamar di Riswan Guest House. Tentu saja sepadan dengan pemandangan dan ketenangan yang kita dapat. Tergambar sudah, rencana untuk menghabiskan satu malam di bungalow ini.

Bara Beach Bungalow di pagi hari  +fotojelajahsuwanto+
Inilah suasana Bara Beach Bungalow di pagi hari pada Juli 2016. Photo diambil dari Pantai Bara yang baru saja terbangun. Ini adalah kali kedua kami menginap di sini.


Di Review Amatoa Resort, saya mengatakan bahwa untuk keluarga, kami punya pilihan sendiri di urutan pertama. Ya, inilah tempatnya: Bara Beach Bungalow. 
Bungalownya cukup luas bagi kami berempat. Utamanya memiliki area yang tenang dan dekat dengan Pantai. Setelah puas bermain di pantai, anak-anak bisa segera membersihkan diri dan beristirahat dengan nyaman. 
Atau kebetulan ketika sedang asyik bermain, mereka butuh ke kamar mandi, bisa cepat naik ke bungalow. 
Sebab, sampai dengan Juli 2016, Pantai Bara masih belum memiliki fasilitas kamar mandi umum yang memadai.  

Salah satu bungalow di Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Bungalow dengan bentuk unik ini sudah dibangun sejak tahun 2008. Setiap bungalow memiliki teras masing-masing. Tersedia dua kursi dan meja untuk bercengkrama.
Hasil Googling, sumber travel.kompas.com tertanggal 9 Agustus 2012, membuat saya sedikit banyak mempunyai gambaran siapa pengelola Bara Beach Bungalow ini.
Saya sudah menduga Pemuda Berwajah Indo yang wira - wiri dengan cool-nya itu adalah Stefan Reinhard, putera dari ibu Shinta yang Suku Batak dengan Mr. Reinhard yang berkebangsaan Jerman. Ibu Shinta dan puteranya menetap di Jerman. Hanya sesekali mereka datang mengontrol Bungalow. Pada kedatangan kami yang pertama, kami sempat berbincang hangat dengan Ibu Shinta yang kebetulan sedang berkunjung. Saat itu, bunga-bunga di taman area Bungalow sedang mekar-mekarnya. Semarak, ceria seperti pembawaan Bu Shinta.

Bed di Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Memasuki bungalow, kesan hommy sudah terasa. Langit-langitnya unik berbentuk limas atau apa ya, seperti segi delapan. Terbuat dari kayu berwarna mahagony. Dinding-dinding kaca di sekeliling bungalow membuat cahaya masuk dari luar dengan sempurna. Tak perlu menyalakan lampu di siang hari. Kita bebas memandang ke luar, melihat taman dan sekitar. Tetapi orang dari luar tak dapat melihat kita. Sebab ada pelapis tirai yang sudah terpasang anggun.
Tiga bed ukuran single dan satu ekstra bed sudah ditata apik untuk kami. Kebetulan liburan kali ini dimeriahkan bersama tantenya mas dan adek.
 
Perabotan dengan warna kayu yang hangat di Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Lemari kayu, buffet dan rak untuk menaruh barang-barang senada dengan warna langit-langit.  Penempatannya diatur serasi, sedemikian rupa di dalam bungalow. 
Tersedia mini refrigerator, AC dan Fan. Sebuah televisi terpasang tanpa program. 
Jika ingin menikmati iringan musik atau menonton film keluarga, bisa bersiap-siap membawa file di USB atau external harddisk sendiri. Bisa juga menghubungi pengelola apabila ingin meminjam film. 
Colokan listrik ada dua, tidak perlu rebutan tempat buat charge gadget :d.
 
Kamar Mandi Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Kamar mandi, wastafel dan toiletnyanya cukup nyaman dan bersih. Model kering. 
Tersedia water heater, kita bisa mengatur panas dan dingin airnya. 
Dinding kaca kamar mandi tertutup tirai lembut langsung menghadap luar. 
Sambil nongkrong di kamar kecil, bisa melamun dan melirik – lirik ke taman.

Kamar Mandi lainnya di Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Dua bungalow yang kami tempati memiliki model Kamar mandi yang berbeda. Saya lebih suka kamar yang pertama. 
Tempat jemuran terbuat dari kayu disediakan di depan teras. 

Memandang langit penuh bintang dari teras Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Area favorit kami adalah kursi malas yang diletakan menghadap laut, persis di teras restaurant. Tidak pagi, sore bahkan malam tempat ini sangat nyaman untuk bersantai. Malam pertama di Bara Beach Bungalow, Keluarga Suwanto makan malam di teras sambil memandang kelip bintang di langit Bara. 
Adek kecil suka sekali mainan lampu yang warnanya bisa diatur-atur sesuka hati. Itu dia asyik pencet-pencet, sebentar warna biru, sebentar merah, hijau dan kuning. 

Area favorit di teras Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Di kunjungan kedua, anak-anak sudah tertelap begitu masuk kamar. Giliran ayah dan bundanya mengobrol sepanjang malam di tempat ini. 
Tak ada foto yang diabadikan malam itu. Hanya mengobrol dengan garwo, sigarane nyowo.

Menu sarapan pagi di Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Rate kamar di Bara bungalow sudah dihitung dengan sarapan bagi para tamu. Kita bisa memilih menu yang tersedia ala American Breakfast, atau selera Indonesia, tak lain tak bukan Nasi goreng.
Roti bakar dan sramble eggnya mantap. Ayah dan bunda suka kopinya, sementara Mas dan adek menikmati Jus Pisang Restaurant Bara Beach bungalow. 

Confirmation/Invoice dari Bara Beach Bungalow  +fotojelajahsuwanto+
Untuk reservasi bungalow harus melalui email jauh-jauh hari. Pengelola responsif membalas email dan mengatur bungalow yang available. 
Setelah sepakat dengan penawaran bungalow, akan diberikan confirmation / invoice. Customer diminta membayar DP sebesar 50% dari total pembayaran sesuai dengan tanggal yang ditetapkan dan sisanya kurang lebih 10 hari kemudian.
Info mengenai Bara beach bungalow bisa di akses di http://www.bara-beach.com/ email untuk reservasi ditujukan ke info@bara-beach.com.


Kami puas menginap di Bara Beach Bungalows, karena suasana yang hommy dan tenang. dua kali kami menginap di sana, lebih banyak bulenya. Para tamu juga saling menjaga ketenangan. Bara Beach Bungalow menurut kami sangat cocok bagi keluarga kecil.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELUARGA SUWANTO

KELUARGA SUWANTO
Keluarga Suwanto di Ranger Station Raja Ampat

Recent Posts

Popular Posts

Label