Kalibiru: Wisata Alam Kekinian di Kulon Progo, Yogyakarta

 
Spot foto wajib Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
Spot foto wajib Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto

 
Kalibiru di Kulon Progo sedang populer dalam kekiniannya. Foto berbagai pose di atas katakanlah gardu pandang yang menyatu dengan Pohon Pinus dan Kwaru bertebaran di sosial media. Semacam foto wajib, sah telah singgah di Kalibiru.

Kalibiru tersembul di antara perbukitan Menoreh, dinding barat Yogyakarta. Dari ketinggian puncaknya bentang alam terlukis sempurna. Gunung gemunung, perbukitan, waduk, dan nun di sana, lautan biru pantai selatan berbatas horizon.


Harmoni bentang alam Kulonprogo dari Puncak Kalibiru | © JelajahSuwanto
Bentang alam Kulonprogo diabadikan dari Puncak Kalibiru | © JelajahSuwanto

 
Siang itu dari arah Gamping Keluarga Suwanto meluncur ke Barat. Kami mengikuti rute Yogya - Wates - Waduk Sermo - Kalibiru. Perjalanan tempuh kurang lebih 1 jam. Asyiknya berkendara di jalanan Yogyakarta itu sampai ke daerah pingir-pinggirnya pun masih terasa nyaman. Jalan beraspal baik dan mulus.

“Ke Kalibiru? Setelah jembatan ikuti saja petunjuk jalan.” Demikian petugas memberi informasi, saat kami membayar karcis masuk Kawasan Wisata Sermo. Retribusi kawasan Sermo Rp.2.000,- per orang dan Rp.3.000,- untuk mobil. Untuk tiket masuk wisata alam Kalibiru ada lagi sebesar 5ribu per orang.

Memasuki kawasan Hutan Sermo pepohonan mangkin rapat.
Sekelompok kupu-kupu kuning hilir mudik menari diantara perdu berbunga putih. Selang sepuluh menit aroma hutan berganti keraguan-raguan. Jalanan mulai menciut, jembatan yang membelah waduk Sermo nampaknya mepet betul untuk satu mobil.
 
Senjata utama melawan ragu tentu saja bertanya pada warga setempat. Kali ini, Bapak sepuh di Pinggir Waduk yang memberi petunjuk. Jalan itu aman biasa dilewati orang yang menuju kalibiru. Nanti dekat SD Sermo II arah kanan ambil jalan naik. Jangan lupa pakai gigi satu kalau mau naik, ya.” Ramah ia memberitahu ancar-ancar ke Kalibiru.
 
 
Spot Foto Kalibiru Kulonprogo | © JelajahSuwanto

 
Kalibiru berada di ketinggian 450 meter diatas permukaan laut. Tepatnya berada di Desa Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Memang membutuhkan perjuangan untuk dapat eksis memamerkan foto dari puncak Kalibiru. Jalanan menanjak ekstrim, sempit dan cukup berkelok. Tetapi tak perlu khawatir, ada banyak petugas yang berjaga di sepanjang jalan dengan handy talky di tangan. Tetap menjadi perhatian, kemanapun pergi, kendaraan dan pengendaranya wajib dalam kondisi prima. 

Ternyata Rabu siang di penghujung Desember itu, Kalibiru masih ramai pelancong. Dugaan kami meleset. Gagal sepi. Mungkin karena masih suasana Natal yang bertepatan juga dengan libur semester anak sekolah. 
 
Di jalanan kecil puluhan mobil berjejer paralel. Tanpa bantuan warga rasanya sulit dan bingung mencari tempat parkir. Biaya parkir mobil Rp.5.000,- bisa memberi lebih jika ingin berbagi.
 

Selamat datang di Wisata Alam Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
Selamat datang di Wisata Alam Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto

Kalibiru Kulonprogo Jelajahsuwanto
Trek menuju puncak Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
 
 
Sejak dari waduk Sermo, trek Kalibiru sudah menantang. Dari tempat parkir terakhir pengunjung bisa berjalan kaki menanjak kurang lebih 15-20 menit. Bisa juga menggunakan jasa ojek untuk naik ke puncak dengan ongkos Rp.10.000,-
 
Atraksi yang ditawarkan di Kalibiru adalah pemandangan alam yang luar biasa. Pengelola pintar mengemas peluang. Aktivitas yang paling banyak diminati adalah FOTO. Ratusan orang rela mengantri demi mendapat giliran berfoto di gardu pandang itu. Termasuk kami. Generasi X dan Y, yang tidak terlalu tua juga tidak terlalu muda.

Tiba di Kalibiru sekitar tengah hari, antrian foto di gardu pandang 1 pada kuciwa. Sebab pengambilan foto harus selesai sebelum magrib saat tempat wisata juga tutup. Luar biasa.
 

Spot Foto Wajib Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
Gardu pandang, spot foto wajib Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto

 
Seperti ada kesan rugi kalau belum foto di Kalibiru, maka kami juga rela mengantri di gardu pandang 3, nomor urut 145. Diperkirakan baru bisa difoto sekitar Pk.16.30 WIB. Harga tiket foto Rp.15.000,- untuk kurang lebih 15 menit di atas gardu pandang. Bila tidak selfie, atau difotokan kawan, bisa menggunakan jasa fotografer sekaligus pengarah gaya dari petugas jaga. Kebanyakan sih menggunakan jasa mereka. Setiap satu softcopy foto dikenakan biaya  Rp.10.000,- lagi.

“Kemarin dari 600 yang antri, cuma dua orang yang tidak minta difotokan kami, Bu. Lumayan pegel.” Begitu kata anak muda, sang fotografer Kalibiru menjawab pertanyaanku. Bisa dibayangkan berapa rupiah yang mengalir dari wisata kekinian ini.

“Foto paling bagus itu pagi sampai jam 10-an sama sunset, Bu.” Sang fotografer mau berbincang ditengah jeda menunggu modelnya manjat gardu. Nah, jika ingin berburu foto terbaik untuk pagi atau senja mungkin bisa prepare sebelumnya dengan menginap di kawasan ini. Tersedia fasilitas homestay atau cottage dan joglo pertemuan. 
 

Homestay & Joglo Pertemuan disewakan di Wisata Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
Homestay & Joglo Pertemuan disewakan di Wisata Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
 
Warung lesehan Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
Warung lesehan Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
 
 
Menunggu hingga setengah lima sore bukan perkara mudah untuk generasi baby boomer dan balita. Puji Tuhan kami memiliki orang tua penuh cinta. Biar di rumah masih menanti pekerjaan, biar mereka canggung dengan kamera foto, Bapak dan Ibu tetap legowo menunggu kami sepuas-puasnya. Pun dengan balita #KenSiPenjelajahKecik yang selalu ceria di setiap kesempatan. Ia penuh imajinasi andalan mengusir bosan.

Sembari nunggu panggilan foto, kami lesehan di sekitar gardu pandang. Menikmati cilok, mie rebus, nasi goreng dan mie jawa. Ditambah teh nasgitel (panas, legi, kentel) dan aneka gorengan. #upss, banyak banget ya. Para penjual di sini benar-benar wajar dalam harga. Tidak mengambil kentungan yang berlebihan. Sebagai contoh, kopi instan dan teh panas harganya hanya 3ribu rupiah.Udah gitu, Bapak Ibu penjualnya grapyak, bikin betah.


Ayunan Kalibiru Kulonprogo | © JelajahSuwanto

Kebersihan terjaga Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
Kebersihan terjaga di Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
 
 
Selain beberapa spot foto, pengunjung dapat bermain outbond dan flying fox. Sayang, kami kesiangan, antrian tiket flying fox juga sudah habis. Benar-benar ramai hari itu. Syukurlah masih ada tiga pasang ayunan yang menghadiahkan langit barat keperakan.

Kebersihan area wisata alam Kalibiru cukup terjaga, termasuk kamar kecilnya. Petugas kebersihan sigap mengumpulkan sampah-sampah, terutama botol minuman yang dibuang sembarangan. Masih saja ada pengunjung yang tak tahu adat, buang sampah sembarangan -feeling sad. Sampai-sampai ada petugas yang mungkin sudah terlampau lelah tertidur di ayunan.

Di Kalibiru ini ada juga rumah pohon, saung di atas pohon buat leyeh-leyeh santuy. Pengunjung dapat menyewanya per jam.
 
 

Kalibiru Kulonprogo Jelajahsuwanto
Rumah Pohon Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto

 
Ada yang menarik dari Kalibiru. Wisata alam ini digagas  dan dikelola mandiri oleh masyarakat sekitar.
Fenomena selfie generasi zaman now dan bergeraknya masyakarat mandiri hampir mirip dengan wisata Pantai Tebing Apparalang di Bulukumba Sulawesi Selatan. Masyarakat jeli melihat peluang menjual keindahan alam di sekitar mereka. Bersambut hangat dengan para generasi digital yang serba internet, gemar bertualang, rajin share foto dan pengalaman.

Dari ibu pemilik lesehan, saya mengetahui ternyata Kalibiru sudah dibuka sejak tahun 2008. Pembukaan Kalibiru sebagai tempat wisata ini swadaya oleh masyarakat setempat. Mulai dari izin ke Departemen Kehutanan, pembangunan jalan setapak, sampai pada pembangunan fasilitas-fasilitas yang telah disebutkan di atas. Masyarakat juga menanam pohon untuk penghijauan agar hutan tidak gersang.
 
Buah dari kerja keras mereka dapat terasa kini, hijaunya hutan, sejuknya alam dan melimpahnya pengunjung. Salut!
 
 
Cara generasi baby boomer menikmati Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
Cara generasi baby boomer menikmati Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto
 
what a view, Kalibiru Kulon Progo Yogyakarta | © JelajahSuwanto

 
Di tempat seharmoni ini kontemplasi jiwa, semesta, dan Sang Pencipta, it would be perfect.
 
 
 
 
Share:

11 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Terima kasih Pak Anggara Wikan Prasetya sudah mampir di blog kami.
    Salam Traveler.
    Segera meluncur ke Pesona Kalibiru.

    BalasHapus
  3. Keren Sekali Informasinya gan, Terima kasih
    Rental Mobil Jogja

    BalasHapus
  4. Kren Tempatnya K, kita bisa menikmati pemandangan dari atas, bisa melihat kabut,sunsite dan sunrise..bagus banget k,,
    Paket Wisata Jogja

    BalasHapus
  5. cantik banget dilihat dari atas,emang benar kata orang gak nyesal jalan2 ke KALIBIRUudah sejuk,kesejukan nya dapat..

    BalasHapus
  6. wah bagus yah tempatnya..sangat menarik.
    rental mobil jogja

    BalasHapus
  7. Terimakasih kak sudah nulis tentang artikel ini. sangat membantu banget setelah membacanya.
    jangan lupa kunjungi website kami yang di tidak kalah menarik juga ya dibawah ini
    Berikut link Harga Tiket wisata dari beberapa tempat wisata di indonesia .
    Harga Tiket The Lodge Maribaya

    Harga Tiket Taman Legenda Keong Mas

    Virtual Tour Indonesia

    Harga Tiket agung fantasi waterpark

    Harga Tiket watersplash darmawangsa

    Harga Tiket rinjani waterpark

    Harga Tiket Go splash panjibuwono

    Virtual Tour Indonesia

    BalasHapus

KELUARGA SUWANTO

KELUARGA SUWANTO
Keluarga Suwanto di Ranger Station Raja Ampat

Recent Posts

Popular Posts

Label