Rammang-Rammang: Sungai Pute hingga Padang Ammarrung


Mendaki Padang Ammarrung Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel: Mendaki Padang Ammarrung +jelajahsuwanto

Suatu hari di bulan November, serombongan sahabat tertawa gembira di ketinggian Padang Ammarrung di tengah gugusan karst Rammang-Rammang. Siang itu terik, seterik jiwa petualangan mereka. 
Semenjak membaca liputan Festival Full Moon Rammang-Rammang, pesona kawasan karst ini kian menggoda. Rammang-Rammang sendiri termasuk di dalam kawasan karst ketiga terbesar dunia. Luasnya membentang sekitar 45.000 hektare dari Kabupaten Maros hingga Kabupaten Pangkajene & Kepulauan (Pangkep). Selain Rammang-Rammang, Taman Nasional Bantimurung, termasuk di dalamnya. 

Dermaga perintis 1 Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel; dermaga perintis 1 +jelajahsuwanto

Call to Mbolang ke Rammang-Rammang
Jumat malam, panggilan mbolang ke Rammang-Rammang baru digagas. Esoknya, tanpa banyak pritingsing, kami para sahabat rantau janjian di Dermaga 01/Perintis, Rammang-Rammang.
Secara administratif, kawasan wisata alam Rammang-Rammang terletak di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Dari Makassar, kami menempuh jarak kurang lebih 40 km ke arah utara. Waktu tempuh perjalanan kira-kira 1,5 jam. 


Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi, menuju Rammang-Rammang tidaklah sulit. Naik saja pete-pete (angkutan umum semacam angkot) jurusan Daya-Pangkep. Ongkos pete-pete hanya Rp.5.000,-. Lalu minta turun di tepi jalan Bontoa. Dari sana, naik ojek menuju Dermaga Rammang-Rammang, ongkosnya tawar menawar antara 10.000 – 15.000 Rupiah.
 

Bersiap susur sungai pute Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel: Pengunjung bersiap susur Sungai Pute  +jelajahsuwanto

Jam digital menunjuk pada angka 10:20 WITA. Sudah cukup siang memang. Selain macet karena perbaikan jalan, tahu sendirilah, bila jalan dengan rombongan keluarga beranak pinak, banyak yang harus dipersiapkan. #alasan:)

Hari itu kami berbarengan dengan sekelompok wisatawan domestik entah dari mana. Yang pasti ada satu emak bossy yang level cerewetnya cukup bising bagi sekitar. 

Nampak jelas pak-bapak di rombongan kami, a little bit terganggu. Nyaris kami berebut perahu, syukurlah suasana tetap aman terkendali. Saya berdoa, bila saatnya tiba saya menjadi setua itu, kadar cerewet saya dalam level wajar dan sepantasnya saja. Amin.

Objek Wisata Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel: informasi objekwisata yang dapat dikunjungi +jelajahsuwanto

Apa saja yang ada di Rammang-Rammang?
Jelajah Rammang-Rammang adalah paket wisata komplit. Dari susur sungai, caving dan trekking. Rammang-Rammang sendiri bukanlah sebuah tempat, ia terdiri dari beberapa situs. 

Sekumpulan kabut, demikian arti Rammang-rammang dalam Bahasa Makassar”, Pak tua pemilik warung di Padang Ammarrung berbagi kisah. “Sebab tempat ini sering diselimuti kabut, coba menginap di sini sampai pagi. atau bila hujan datang, kabut akan turun. Indah”, sambungnya sambil menerawang jauh.
 

Petunjuk jalan Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel: Petunjuk jalan +jelajahsuwanto


Dari Dermaga 01/perintis, kami menyusuri Sungai Pute yang sensasional menuju Kampung Berua.
Ada beberapa situs wisata di Kampung Berua, yakni: Situs Pasaung, Gua Kelelawar, Padang Ammarung, Gua Batu Kingkong dan Gua Berlian.
Selain situs Kampung Berua, ada Telaga Bidadari, Gua-gua prasejarah dan Hutan Batu Salenrang. Namun lokasi ini kami lewatkan karena menjelajahi Kampung Berua saja sudah menyita setengah hari.
 

Kampung Berua Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Kampung Berua Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto

Menyusur Sungai Pute selama kurang lebih 30 menit adalah pengalaman yang wow. Batu-batu raksasa, kekayaan hayati dan pemandangan sekitarnya tak berhenti membuatmu terpukau.
Tiba di Kampung Berua, suasana damai akan membawamu pada romansa. Hamparan sawah yang baru dipotong tertimpa sinar emas matahari. Sebuah lembah yang sempurna dikelilingi perbukitan karst. Jejak prasejarah, cap tangan manusia purba terpatri di dinding gua. Belum lagi, sensasi menakjubkan tatkala berhasil menggiring para junior tiba di puncak bukit karst Padang Ammarrung. Betapa indahnya Indonesia kita.
 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk Jelajah Rammang-Rammang

1.    Lebih Pagi Lebih Baik
Kami terlalu bersukacita menyaksikan keindahan semesta kecil yang sempurna ini. Inginnya menjelajahi semua situs wisata. Padahal baru tengah hari kami tiba di Kampung Berua. Alhasil, tiba di Padang Ammarrung menjelang senja. Kami tidak sempat lagi mengunjungi Gua Berlian, situs Pasaung, Gua Kelelawar, Telaga Bidadari dan Hutan Batu. Bila ingin menyusuri semua objek wisata, sebaiknya tiba di dermaga perintis pagi hari. Bisa juga bermalam di rumah warga, jika ingin memuaskan jiwa petualangnya, atau pergi saat Festival Rammang-Rammang.
 

Susur Sungai Pute Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel: Menyusur Sungai Pute +jelajahsuwanto

2.    Komunikasi yang jelas dengan Pemilik Perahu
Kebanyakan wisatawan domestik yang datang hanya menyusuri sungai Pute, foto-foto sejenak di muka Kampung Berua, lalu pulang.
Namun kami adalah rombongan mbolang yang antik. Kami benar-benar memuaskan hati untuk menikmati sepenuhnya Rammang-Rammang dengan menyusuri tapak demi tapak. Kami hanya tahunya bayar perahu seharga yang disepakati pulang pergi. Sepuasnya. Tidak mengerti kebiasaan tour singkat. Tentu ini merugikan bagi Daeng pemilik perahu. Biasanya mereka bisa narik 2 hingga 3 tamu, kini ia kebingungan menanti kami yang tak kunjung kembali ke Dermaga Kampung Berua.

Sampai-sampai Daeng perahu mencari kami, menyusul hingga Padang Ammarrung. Jujur saya merasa bersalah demi melihatnya bersimbah keringat.
Berkaca dari pengalaman ini, sebaiknya berkomunikasilah sejelas-jelasnya dengan pemilik perahu. Dibicarakan kapan ingin dijemput pulang dari Dermaga Kampung Berua, agar para pihak saling menyesuaikan. Pertimbangan lainnya karena Sungai Pute adalah sungai pasang surut, jadi ada saat ketika surut tidak dapat dilewati. Waktu surut tidak sama hari ke harinya. Pemilik perahulah yang lebih paham karena mereka mengenal Sungai Pute dengan baik.
 

Saung di Kampung Berua Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel; Makan bersama di gubuk +jelajahsuwanto


3.    Acara Makan-makan
Pasukan mbolang yang antik ala kami, kalau pergi ramai-ramai ya pasti bawa makan masing-masing dari rumah. Sebentar di lokasi, makanan dishare, makan bersama-sama. Semacam botram kalau kata orang Sunda. Makanannya pun makanan sederhana sebisanya masing-masing. Anehnya, semua terasa nikmat.
Seperti siang itu, kami tanpa permisi numpang makan dan ngaso di gubuk orang. Soalnya tak tahu minta izin keman. Eh, tapi yang sebenarnya di dalam gubuk itu ada dua orang yang sedang tidur-tiduran, kemudian terusir atas inisiatifnya sendiri. #mungkin mereka merasa terintimidasi :)


Bila menjelajah Rammang-Rammang segerombolan begini, sebaiknya memang membawa makanan sendiri. Sebenarnya di dermaga perintis 01 ada café menu makan berat seperti nasi, seafood & mie; di Kampung Berua ada satu warung kecil jual pop ice & snack anak-anak, lalu di Padang Ammarrung tersedia warung yang menjual kopi, popmie dan snack kecil.
Untuk memajukan tempat wisata tidak ada salahnya berbagi berkat, sekedar membeli segelas kopi atau cemilan anak-anak. Harga snack di warung kampung berua dan Padang Ammarrung sangat terjangkau. Apalagi yang melayani orang tua yang ramah dan murah senyum.
 

Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto

4.    Outfit
Karena aktivitas wisata Rammang-Rammang cukup menantang, selain berperahu juga trekking, perlu diperhatikan outfit yang menyerap keringat. Alas kaki sebaiknya sepatu kets atau yang nyaman untuk perjalanan di pematang sawah dan mendaki bukit karst. Saya cuma pakai sandal jepit kala itu, tadinya berpikir menyusur sungai, takut sepatu kebasahan. Nyatanya pilihan ini kurang tepat, medan trekking jauh lebih memerlukan sepatu yang aman.
Perlengkapan kamera, makanan dan minum lebih ringkas dimasukkan ke dalam tas ransel untuk memudahkan gerak kita.

Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto

5.    Menangkal Sunburn
Walaupun dikelilingi hutan hijau, tetap saja matahari tropis siang hari menyengat panas. Topi buat saya wajib. Di Dermaga Perintis disewakan topi caping selama wisata. Tapi, memangnya rela berbagi ketombe dengan kepala orang lain? Hehe. Bagi yang memakai jilbab mungkin tak masalah, karena tak bersentuhan langsung dengan rambut.

Sunblock juga perlu dipoleskan untuk menangkal sinar matahari. Tissue basah, handuk kecil bisa juga dibawa serta untuk seka-seka keringat. Apalagi di rombongan kami, ada personel yang masih balita.
Sedia minum yang cukup untuk semua orang. Keringat banyak keluar, jangan sampai kehausan atau dehidrasi.


Situs gua purba
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel; Situs gua purba +jelajahsuwanto
6.    Biaya-Biaya
Biaya wisata Rammang-Rammang sangat terjangkau bila perginya ramai-ramai. Cost terbesar ada di sewa perahu. Harga perahu tawar menawar. Perahu berkapasitas maksimal 8 orang dewasa dapat disewa sekitar Rp.300.000 – Rp.400.000. Kami saat itu membayar Rp.450.000 karena lebih dari 8 orang, anak-anak 6 orang keangkut juga. Ini jangan ditiru. Kami berani demikian karena perahu full disewa, beberapa oleh rombongan emak ceriwis tadi. Dan utamanya karena Daeng perahu memastikan aman. 
Masuk Kampung Berua, pengunjung membayar Rp.3.000,- per orang. Sewa caping Rp.3.000,- per orang. Toilet Rp.2.000,- per orang.



Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel ; Bawa Pulang sampahmu! +jelajahsuwanto

7.    Fasilitas & Turut Menjaga Kebersihan
Fasilitas penunjang wisata di Kawasan Rammang-rammang bisa dikatakan cukup. Papan petunjuk lokasi sudah tersedia. Toilet ada satu di dermaga perintis dan satu toilet kering di Padang Ammarrung. Bila tak tahan ingin buang air, bisa minta tolong numpang di rumah warga. Mereka sangat ramah dan welcome.
Meski tak ada tempat sampah, tapi ada himbauan yang patut diperhatikan. Bawa kembali sampahmu. Siap-siap bawa kantong plastik dari rumah ya.

8.    Menghormati Kepercayaan Setempat
Bapak pemilik warung merupakan penduduk asli Rammang-Rammang. Ia berkisah tentang beberapa kepercayaan yang mereka pegang. Seperti situs gua untuk laku tapa, tidak boleh mencuci kaki di sungai sumber air minu mereka. Sebagai orang luar kita ikuti saja cara setempat, agar baik bagi semua.


Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Rammang-Rammang, Maros, Sulsel +jelajahsuwanto
Selamat menyusuri sungai Pute untuk menemukan surga romansa di Kampung Berua. Menjelajah bersama sahabat akan membuat sukacitamu berlipat-lipat.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KELUARGA SUWANTO

KELUARGA SUWANTO
Keluarga Suwanto di Ranger Station Raja Ampat

Recent Posts

Popular Posts

Label